"Untuk mu yang terakhir"
Saat cinta mengelabui pikiranku
Ku tak sanggup bertutur sepatah kata
Dia yang aku benci
Menjelma menjadi yang sempurna dalam jiwa ini
Seakan ku telah terbuai desah asmaranya
Menggugah gairah untuk selalu bersamanya
Dan senantiasa berbagi suka cita dengannya
Namun…
Badai menerpa hubungan ini
meniupnya mengantarkan ke pangkuan angin malam sunyi
Diriku mengerti dirimu tak pantas ku cintai
Diriku paham dirimu hanya sosok yang tak dapat mengerti perasaan ini
Dan tak usah ditangisi setiap senja purnama lagi
Akan tetapi…
Izinkan aku bertutur sebelum langkahan kakiku semakin menjauhimu
Karena disaat ku pergi
Bukan berarti raga ini membencimu
Namun jiwa ini makin menaruh simpati kepadamu
Raga ini makin tulus mencintaimu
Dengan sebelah hati yang tertusuk duri tajammu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar